Sukses

Panen Raya di Maros Surplus, Jokowi: Bisa Dibawa ke Provinsi Lain yang Membutuhkan

Dalam rangka memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat saat Ramadan dan Lebaran dalam posisi aman, Presiden Jokowi meninjau panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (20/3/20230).

Liputan6.com, Maros Dalam rangka memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat saat Ramadan dan Lebaran dalam posisi aman, Presiden Jokowi meninjau panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (20/3/20230). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para petani terkait dengan produktivitas dan musim tanam.

"Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus itu bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan," ujar Jokowi.

Ia pun mengaku puas atas hasil panen raya di Maros yang terbilang tinggi walau produktivitas sempat alami penuruan hingga ke angka 5,5 ton hektare karena banjir yang melanda beberapa waktu lalu.

“Ini kenapa 5,5 ton per hektare, karena di sana terkena banjir dua kali sehingga agak menurunkan tetapi 5,5 ton juga sudah hasil yang baik. Tetapi sekali lagi yang paling penting panen raya di Sulawesi Selatan ini betul-betul nanti bisa mendatangkan surplus yang banyak sehingga bisa dibawa ke provinsi yang lain," tutur Jokowi.

Sebagai informasi, panen raya di Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton dengan rata-rata produktivitas 6 ton per hektare. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan beras di wilayah tersebut dalam kondisi aman hingga lebaran nanti.

2 dari 2 halaman

Siap Laksanakan Arahan Presiden

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa pihaknya siap melaksanakan arahan presiden dalam meningkatkan produktivitas, terutama dalam mitigasi cuaca agar tidak terjadi banjir yang menyebabkan turunnya produksi.

Ia juga mengatakan bahwa akan melakukan pendampingan, akses pembiayaan, dan intervensi teknologi mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Saya katakan di sini harus kita support semua pihak. Saya berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR," katanya.

Mentan SYL menambahkan, secara nasional ketersediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Pasalnya, panen raya petani di sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri.

"Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapa pun akan membutuhkan kerja sama lintas Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain," jelasnya.

Sebagai informasi, panen padi di Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2023 ini mencapai 139.622 hektare dengan prakraan produksi sebesar 692.911 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 399.085 ton beras. Sedangkan untuk perkiraan panen padi di bulan April mendatang mencapai 174.609 hektare dengan prakiraan produksi mencapai 869.113 ton GKG atau setara 500.839 ton Beras.

Dan di bulan Mei, prakiraan produksi mencapai 85.576 hektare, dengan capaian 422.188 ton GKG atau setara 243.481 ton beras. Secara umum, gambaran padi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki luas Baku Sawah seluas 654.818 hektare dengan luas panen mencapai 1.038.084 hektare dan produksi padi mencapai 5.360.169 ton GKG atau setara 3.075.860 ton Beras.

 

(*)